Monday 18 December 2017

Tateyama Kurobe Alpine Route, My Very First Snow

2017 almost ends, winter is coming. Adalah saat instagram mulai diisi gambar-gambar cantik berhias salju-salju tebal. Sayangnya di Indonesia nggak bisa lihat salju dengan mudah. Cara terbaik buat kaum tropis untuk saljuan adalah melancong pergi ke negara empat musim, dan aku memilih Jepang. Winter di Jepang biasanya bulan Desember hingga Februari. Bulan-bulan segitu kita dapat dengan mudah menemukan tumpukan salju di beberapa kota di Jepang meskipun jumlahnya nggak selalu massive.
The Japan Alps

Monday 13 November 2017

Jatuh Cinta pada Hiroshima

Dulu kalau bicara tentang Jepang kota pertama yang terlintas dalam pikiranku bukan Tokyo maupun Kyoto, melainkan Hiroshima. Hampir semua tau Atomic Bomb yang menyejarah kan? Semacam historinya dekat banget dengan Indonesia dan Bom Atomnya nyambung denganku yang 'orang Fisika'. Jadi, selagi ada kesempatan keliling Jepang pakai JR Pass tentu nggak mau kelewatan mengunjungi kota ini dong. The simplest way untuk kesana adalah naik Shinkansen, hanya 1,5 jam aja loh dari Osaka. Waktu Sokho, host kami di Osaka kami beritahu bahwa hari itu kami mau ke Hiroshima dia geleng-geleng kepala karena menurutnya Hiroshima jauh banget. Hehe. Kami sih santai, biasa PP Rawamangun-Depok berjam-jam 1,5 jam di Shinkansen mah lewaaat. Hihi.
The Great Torii

Tuesday 19 September 2017

Review: Dahlia Homestay Dieng

Dieng seperti menjadi bucketlist setiap orang Indonesia. Siapa yang nggak tahu dataran tertinggi di pulau Jawa, siapa yang nggak tahu Telaga Warna dan Kawah Sikidang yang superfamous, siapa pula yang nggak tertarik keindahan Golden Sunrise di Bukit Sikunir. Tak heran kalau orang-orang entah dari mana pasti punya keinginan untuk kesana. Caranya pun beragam, ada yang ikut open trip atau private trip, ada pula yang ngeteng jalan sendiri. Dua cara pertama kita tinggal terima beres tanpa perlu mengkhawatirkan soal akomodasi dan transportasi tapi kalau jalan sendiri kita harus siapkan semuanya sendiri. Sebenarnya, explore Dieng juga bisa dilakukan sehari pulang pergi dari Semarang. Tapi, kalau ingin melihat Golden Sunrise, menginap sangat disarankan ya.
Dahlia Homestay

Saturday 2 September 2017

Fujisan di Lake Kawaguchiko, Spring atau Winter?

Traveling ke Jepang memiliki seninya sendiri karena 'musim' berkunjung jadi faktor penting menyusun itinerary karena tiap-tiap musim Jepang punya sisi asiknya sendiri-sendiri. Belum lagi Jepang memiliki 'places to visit' yang banyak banget. Makanya, jika nggak punya banyak waktu pasti bingung sendiri pilah-pilih destinasi. Nah, If you have an opportunity to visit Japan, Mt. Fuji should be on your list. Kenapa? Karena menurutku, Gunung Fuji bersamaan dengan Sakura adalah Japan's Icon, yaah semacam belum ke Jepang kalau belum liat Fujisan.
Perfect background photo, isn't it?

Tuesday 1 August 2017

Hai Japan: Jalan-Jalan Kyoto

Yap. It's time to talk about KYOTO, one of the most culturally rich cities in the world. Nggak heran kalau banyak orang yang akhirnya jatuh cinta pada kota ini. Jika memimpikan berjalan kaki di pedestrian Jepang dengan berkimono ala Japanese lokal, Kyoto adalah kota yang tepat. Kyoto is more relaxing than Kyoto or Osaka. Temples, shrines, museums, tea houses: all things authentic are in Kyoto.
Perfect costume, eh?

Thursday 20 July 2017

Affordable Capsule Hotel di Penang dan Osaka

Lagi sering iseng buka tutup accomodation finder untuk trip-trip mendatang, tetiba ingin share tentang Capsule Hotel. Hoho. Sejak hotel kapsul menjamur di berbagai negara, sejak itu pula aku jadi penasaran untuk ikutan nginep dalam kotak tidur minimalis dengan konsep-konsep yang kelihatannya asik. Dan akhirnya rasa penasaranku terjawab. Yippiieee.
Container Hotel Penang

Tuesday 11 July 2017

Hai Japan: Jalan-Jalan Osaka

Selain Tokyo, OSAKA menjadi kota tujuan direct flight dari beberapa negara ke Jepang. Kali kedua ke Jepang, aku memilih landing di Kansai International Airport dan nggak nyangka kalau bandara segede itu mengapung di lautan. Canggih. Seperti biasa, setelah landing kita akan dihadapkan pada beberapa pilihan transportasi bandara ke pusat kotanya, dan aku memilih Express Haruka yang tiketnya jadi murah kalau punya (atau sekalian beli) ICOCA card. Hoho. Tetapi tenang saja, Osaka memiliki jalur kereta yang lebih sederhana dibanding Tokyo, hanya ada dua yaitu JR Line dan Subway.
Osaka Castle

Thursday 1 June 2017

Hai Japan: Jalan-Jalan Tokyo

Seperti Jakarta, Yogyakarta, Denpasar dan banyak kota Indonesia yang mempunyai sisi ajaibnya masing-masing, begitupula kota-kota di Jepang. Sulit rasanya mengunjungi Jepang hanya Tokyo atau Kyotoya saja karena Tokyo menampilkan Jepang sebagai modern country sedangkan Kyoto menggambarkan Jepang versi tradisionalnya, belum lagi Osaka yang sederhana, Yokohama, Toyama, Hiroshima. Bener banget kalau orang bilang Jepang nggak habis dalam sekali kunjungan. Nah, dengan begitu rasanya nggak mungkin untuk cerita soal Jepang dalam satu postingan. Hoho. Setelah beberapa kali postinganku tentang Jepang masih ngalor dan ngidul, kali ini dicoba untuk bahas satu persatu yaaa~~ dimulai dari TOKYO.
Somewhere in Tokyo!!

Thursday 27 April 2017

Ke Jepang saat Golden Week

Haihaihai. It's almost May ya!! Adakah yang berencana ke Jepang awal Mei nanti? Tahukah kamu bahwa awal Mei itu merupakan Golden Week di Jepang yaitu pekan dimana hari libur dateng secara berurutan pada tanggal 3, 4, dan 5 Mei. Beberapa orang tidak merekomendasikan mengunjungi Jepang saat Golden Week dan beberapa lain justru sangat menganjurkan untuk ke Jepang saat Golden Week. Meskipun sempat panik saat ngeh tanggal berangkat ke Jepang bertepatan dengan Golden Week tapi pada akhirnya aku berada di team #kejepangsaatgoldenweeklebihasik. Hoho.
Yakoso Japan!!!

Saturday 1 April 2017

Ada apa lagi di George Town, Penang?

Melanjutkan cerita Penang dalam post terakhir, yang aku fokuskan untuk cerita perburuan street art kali ini mau cerita tentang Penang lebih luas. Penang merupakan salah satu negara bagian Malaysia yang meskipun letaknya di Semenanjung Malaysia namun ia berupa pulau sendiri (kecuali Butterworth) yang dikenal dengan Pulau Pinang. Pulau Pinang bisa di akses dari berbagai penjuru, dengan aneka moda transpotasi, Bus, Pesawat, maupun Jetty dari Butterworth.

Kali itu tripku berkawan Hesty dan adikku, Didin. Kami memilih jalur udara dari Kuala Lumpur, kecuali Hesty yang menggunakan overnight bus usai solo tripnya dari Singapura. Hightlightnya tentu saja berburu street art seperti yang aku ceritakan di post lalu. Tapi jangan lupa, isinya Pulau Pinang ini bukan cuma street art aja ya. Selain Melaka, Penang, tepatnya di George Town juga termasuk dalam list UNESCO World Heritage Site. Nggak heran kalo sepanjang ubek-ubek George Town kita akan disuguhi bangunan-bangunan antik warisan budaya. Sebenarnya kota di Pulau Pinang nggak hanya George Town aja, masih banyak. Tapi heritage site terpusat di George Town. Kami sebenarnya ingin juga tandang ke Penang Hill, lebih mengincar The Habitat Penang Hill sebenarnya, tapi dapat info dari Tika, teman Penang kami bahwa tempat itu belum officially buka jadi urung main ke Penang Hill dan keliling sekitaran George Town aja.
George Town

Friday 24 March 2017

Memburu Street Art di George Town, Penang

Istilah Penang sebagai surganya makanan enak sebenarnya lebih dulu aku kenal dibanding Street Artnya yang ternyata lebih mendunia. Ingat Overland Tripku Tahun 2015 silam? Hampir saja aku ingin mampir sekedar untuk mencoba menyebrang dengan Ferry ke Butterworth (harap dimaklum, diriku yang senang jajal segala jenis transportasi asal terjangkau) menuju Pulau Pinang, salah satu kota di Malaysia yang jadi rujukan orang-orang Indonesia berobat, kalau nggak karena waktu trip yang terbatas. Hoho. Ditambah lagi di trip tersebut aku bertemu dua mahasiswi Penang, Wani dan Tika yang bilang 'kamu harus coba food hunting di Penang'. Oke, noted! Penang kemudian masuk bucketlist. Kemudian baru terwujud awal Tahun ini. Haha.
I was there, in Penang!

Friday 17 March 2017

Dilarang meng-underrated-kan Destinasi (Part 2)

Masih tentang cerita meng-underrated-kan destinasi yang terlanjur aku lakukan ya. Hoho. Januari lalu aku hampir saja membuang tiket KUL-PEN dan MYY-KCH yang kurencanakan untuk menjalankan misi lintas batas Entikong yang terpaksa gagal akibat ketiadaan waktu yang mencukupi (duh, bahasa macam apa itu!) akhirnya kuputuskan re-route ke Penang dan Melaka saja. Penang memang menjadi bucketlistku karena bagiku kota di Malaysia ini sangat menarik, pun begitu kenyataannya. Lalu, kenapa Melaka? Padahal ia hanya kota yang terkenal karena bangunan merahnya tok. Tapi saat itu, hanya Melaka saja, kota di Malaysia yang mudah transportasinya dari Penang dan dekat dengan Kuala Lumpur karena aku akan pulang ke Semarang dari KLIA2.
Melaka's Icon

Wednesday 8 March 2017

Dilarang Meng-underrated-kan Destinasi (Part 1)

Hola-halo. It's been over five months since the last post ya. Dan travelmilesku sejak saat itu adalaaaahhh. Durumm-duruuummm. kesini dan kesana. Hoho. Alhamdulillah. Sepanjang dua bulan ini aku diberi kesempatan city hopping lagi. Malaysia dan Jepang lagi dong. Lalu sepanjang dua bulan itu pula aku sudah terlanjur meng-underrated-kan dua destinasi. Duh!
Squad Lengkap