Saturday 21 November 2015

Review: Deuter Act Lite 35+10 SL

Menulis yang nggak ada kaitannya sama ‘Thesis’ sepertinya bisa jadi rehat yang menyenangkan yaaa. Hihi. Kali ini lagi pengen share tentang BACKPACK. I’m not the one who always travel with backpack or luggage ya, aku sih fleksibel, tergantung medan tripnya. Kalau sekiranya harus naik turun tangga naik turun kendaraan kayak overland trip kemarin, ya pasti pilih backpacklaah. Oke sedikit review tentang backpack Deuter Act Lite 35+10 SL ya.

Sejujurnya aku baru niat untuk punya backpack setelah ada planning overland trip Agustus lalu. Selama ini, kalau pergi-pergi pasti pinjem, entah itu koper atau ransel. Beberapa kali liat bule gendong-gendong Deuter, jadi kepengen beli backpack dengan merek yang sama. Tapi check sana sini, ternyata MAHALnya bikin menggasped. Hehe. Dengan berat hati coba beralih ke merek lain yang lebih terjangkau, tapi tetep nggak nemu yang sreg.

Gayung bersambut, April 2015 lalu ada event Outdoor Festival (Outfest) a.k.a. festivalnya para-para pendaki. Di festival itu harga Deuter diskon 50% all items. Nggak mikir lama langsung dateng ke Istora Senayan deh. Dari awal ngantri udah kepincut sama Deuter Futura 34 SL, karena memang lagi pengen nyari tas gendong 30an liter buat trip lebih dari seminggu dan kabarnya seri Futura memang paling pas buat traveling kota karena backsystemnya yang berjaring jadi tetep adem dan nggak keringetan kalo jalan lama-lama dan kepanasan. Ngobrol sama Hesty yang pake Deuter Futura 36, dia bilang backpacknya masih terlalu berat dan nyaranin buat beli yang seri Act Lite aja, tapi aku masih keukeuh sama Futura 34nya. Setelah ngantri panjang, ternyata Futura 34 SLnya kosong, duh. Menimbang-nimbang dalam waktu singkat, akhirnya ikutin saran Hesty untuk ambil seri Act Lite yang available. Jadilah aku pulang dengan menggondol Deuter Act Lite 35+10 SL warna Papaya Lava.
Deuter Act Lite 35+10 SL punyaku!
Agak gambling juga sih buat ambil itu secara di preview website Deuternya, seri ini didesain untuk trekking dan hiking, bukan pejalan lintas kota lintas negara macam diriku. Hehe. Apalagi pengetahuanku soal percarrieran itu bener-bener nol besar, jadi mau baca review kayak apa juga masih belum tau yang pas buatku yang kayak apa. Tapi ternyata…

Deuter Act Lite 35+10 SL suits me!!

Biarpun baru sekali dipake pas overland lalu, tapi aku bisa bilang pilihanku nggak salah, saran Hesty bener! Seri Act Lite merupakan seri paling enteng yang Deuter punya. Buat seri Act Lite punyaku yang kapasitasnya 35 plus 10 (additional) berat kosong 1,58 kg saja, sangat pas untuk yang mau travel light kan lumayan untuk hemat bagasi juga karena rerata bagasi kabin yang diijinkan oleh maskapai cuma 7 kg. Selama perjalanan kemarin, backpack ini aman-aman aja dibawa masuk ke kabin padahal tingginya kalau full bisa sampai 70 cm. Jelas menyalahi batas ukuran bagasi kabin yang biasanya cuma sekitar 50an cm, tapi asal bawaan kita disusun secara compact nggak akan keliatan tinggi kok karena emang pada dasarnya backpack ini ukuran standar, nggak terlalu gede tapi nggak kekecilan juga. Nah, buat kita yang badannya nggak tinggi, menurutku backpack ini cocok banget, karena doi manjang ke atas, nggak kayak seri Futura yang cenderung lebar. Ditambah dengan embel-embel SL (dan ada kembang kuningnya) yang artinya backpack ini didesain untuk perempuan, jadi beneran deh, yang punya badan imut nggak keliatan kayak kura-kura pas pake ini bahkan masih bisa jalan cepet dengan gesit. Hoho.

Kalo ngomongin backsystem, Aircontact backsystem kepunyaan deuter ini nyaman banget, empuk dan adjustable disesuaikan panjang torso. Jadi kalau udah nempel dipunggung backpack ini akan stabil dan nggak goyang-goyang pas dipake. Kalo soal panas nggak panas, belum buktiin banget ya. Secara trip kemaren nggak ada acara jalan jauh, jadi gendong backpack cuma pas pindah-pindah kendaraan aja, selebihnya ya ditinggal di hostel. Tapi, dengan kadar penggendongan yang kayak gitu, nyaman dan nggak panas kok. Yang menarik lagi, ada teknologi vari quick di backsystemnya, jadi bisa diatur sesuai backlength kita. Lagi-lagi yang badannya mungil, mari merapat ke backpack ini.
Tuh, backpacknya nggak lebih besar dari yang nggendong kan?
Salah satu kelemahan bawa ransel saat traveling adalah susah bongkar muatnya. Untungnya, selain ada bukaan atas, ada juga bukaan bawah di deuter ini. Jadi kalo misal mau ambil barang yang terlanjur ditaruh paling bawah nggak perlu ngodal-ngadul dari atas, dari bawah pun bisa.

Dan memang nggak ada yang sempurna ya, sayangnya, nggak seperti seri yang lain, Deuter seri ini nggak diselipkan raincover didalemnya, jadi harus beli sendiri kalau mau raincover deuter yang bikin mupeng itu. Untung beli pas diskon juga, harga aslinya mahal buk, 300 ribu! Buatku, sebenernya raincover nggak terlalu urgent sih, toh selama ini aku perginya belum nanjak-nanjak gunung yang emang carrier akan rentan kotor. Kan cuma lompat-lompat dari satu kota ke kota lain aja, kalau keujanan ya tinggal neduh untuk antisipasi isi backpack kebasahan. Hehe.

Selain minus raincover, seri Act Lite memang nggak didesain untuk bawa yang berat-berat, Jadi di seri ini, nggak ada kompartemen samping kayak di Deuternya Hesty. Hikshiks. Selain kompartemen utama, ada dua tambahan kantong atas dan kantong bawah buat bawaan-bawaan penting yang kira-kira perlu diambil pas perjalanan. Selain kantong-kantong itu masih ada jaring-jaring disamping buat naruh botol atau payung, dan jaring-jaring depan yang aku manfaatkan untuk naruh peta. Hehe.

Jadi kesimpulannya, mesti dibeli dengan agak random pick, aku beruntung karena langsung cocok sama backpack ini! Semoga Deuter Act Lite 35+10 SLku bisa lebih sering aku ajak jalan~~ Lalalalalaaa

4 comments:

  1. Makasih mbak atas reviewnya.. sangat membantu saya yang sedang galau pilih backpack :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukurlah bisa membantu. Semoga nggak galau lagi ya kak :)

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Kira² kalau. Lokal setara berapa liter yah

    ReplyDelete