Tuesday 20 October 2015

Melipir Ke Barat Yogyakarta, Ada Kalibiru

Post foto macam ini di media sosial, udah pasti pada tau ini dimana~~
Sebenernya aku ke Kalibiru udah dari tahun lalu, tapi baru sekarang diniatkan untuk posting tentang trip kesana, itu juga gara-gara ketemu Wani dan Tika, pejalan Malaysia yang kutemui pas trip ke Thailand lalu. Mereka berdua pengen banget ke sana ternyata~~

Trip Jogjaku tahun lalu berkawan Netta dan Jenny, sekalian menyambangi Ade yang memang lagi menjalankan tugas negara di kota pelajar itu. Tidak sekompleks tripku yang lain, itinerary trip kali ini tidak dibikin detail, jadi ya ditengah jalan kami suka-suka aja kalau tiba-tiba pindah haluan berkunjung kemana. Ngomong soal Jogja, pasti melipir ke Keraton, Malioboro, Merapi, Taman Pintar, dan beberapa objek lain, kalau aku sendiri sejak liat postingan foto Ade disalah satu medsosnya, udah langsung terkesima sama view Kalibiru, dengan sedikit bujuk-bujuk yang lain, jadilah kami mantap untuk ke sana. Haha.

Kalibiru terletak di bagian barat Yogyakarta, tepatnya di Kulonprogo. Beruntungnya, ada Ade yang udah pernah ke sana, jadi ya nggak perlu pake acara nyasar. Cara terbaik untuk menjangkau Kalibiru untuk pengunjung seperti kami adalah sepeda motor. Sepeda motor banyak di sewakan di pusat kota Yogya, yang termurah jelas ada di sekitaran kampus UNY atau UGM, hanya 40-50 ribu saja perhari. Dengan Ade sebagai navigator, perjalanan Malioboro-Kalibiru kami tempuh selama kurang lebih 1.5 jam.

Wisata Kalibiru bukan hanya menjual view manis di atas pohon loh. Perjalanan untuk sampai kesana juga sangat menjual. Bayangin aja, jalanan sepi berkelok dengan pohon-pohon tinggi. Lepas menembus hutan dengan melewati jalan yang sedang diperlebar, kami melewati Waduk Sermo, kabarnya Sunset di Waduk Sermo bagus, kami sih nggak mau ambil resiko pulang malam demi sunset terus gelap-gelapan di jalan berkelok di tengah hutan. Jadi ya langsung naik aja lagi ke Kalibiru dulu. Saat akan masuk kawasan Waduk Sermo, kita akan melewati pos penjaga, nah pengunjung dikenai tarif 3000 rupiah perkepala.

Untuk sampai ke Kalibiru, dari Waduk Sermo kita harus naik lagi melewati jalan berkelok yang lebih curam. Nggak sampai 15 menit dengan mengikuti tanda penunjuk arah yang cukup jelas dan banyak bertebar di sepanjang jalan, sampailah kami di Kalibiru. Tak perlu tiket masuk, cukup bayar parkir saja.

Motor kami titipkan kemudian berjalan kaki menuju pusat perhatian Kalibiru, pohon tujuan setiap orang yang berkunjung. Untuk bisa naik ke atas pohon harus pakai perlengkapan keamanan dan tiap-tiap orang dikenakan tarif 10000 kepada abang-abang yang nungguin. Sebenernya bebas aja mau berapa lama di atas, tapi kalau lagi rame ya mikir-mikir juga buat lama-lama di atas, nggak enak juga sama yang ngantri. Pas aku ke sana sih lagi nggak rame, jadi ya puas-puas aja di atas pohon. Hehe. Dari atas pohon itu kita bisa liat view perbukitan Menoreh termasuk Waduk Sermo yang tadi dilewati. Oh, Ade sempet cerita kalau saat pertama dia ke sana dulu, nggak ada orang yang jagain jadi bebas aja naik tanpa bayar dan tanpa harus pakai perlengkapan keamanan. Hehe. Dulu Kalibiru belum seterkenal sekarang kali ya, jadi ya belum banyak yang tau, kalau sekarang mah, warga negara tetangga aja tau~~

Dari kami berempat, hanya aku dan Jenny yang naik. Netta takut ketinggian sementara Ade memang udah bosen. hoho.
Tak beroleh senja di Waduk Sermo
Aku senang aku sempat menjejak Kalibiru sebelum bertemu Wani dan Tika, mungkin akan sedikit memalukan jika aku bertemu mereka dan tidak tahu apa-apa. Terlepas dari itu, Kalibiru jadi objek paling menarik sepanjang tripku di Jogja kala itu~~ semoga disempatkan trip Jogja lagi :)
Karnaval Tujuhbelasan Desa Wates, Kulonprogo, bonus kunjungan di Bulan Agustus :)

No comments:

Post a Comment