Monday 13 November 2017

Jatuh Cinta pada Hiroshima

Dulu kalau bicara tentang Jepang kota pertama yang terlintas dalam pikiranku bukan Tokyo maupun Kyoto, melainkan Hiroshima. Hampir semua tau Atomic Bomb yang menyejarah kan? Semacam historinya dekat banget dengan Indonesia dan Bom Atomnya nyambung denganku yang 'orang Fisika'. Jadi, selagi ada kesempatan keliling Jepang pakai JR Pass tentu nggak mau kelewatan mengunjungi kota ini dong. The simplest way untuk kesana adalah naik Shinkansen, hanya 1,5 jam aja loh dari Osaka. Waktu Sokho, host kami di Osaka kami beritahu bahwa hari itu kami mau ke Hiroshima dia geleng-geleng kepala karena menurutnya Hiroshima jauh banget. Hehe. Kami sih santai, biasa PP Rawamangun-Depok berjam-jam 1,5 jam di Shinkansen mah lewaaat. Hihi.
The Great Torii
Berhubung cuma half day tour aja di sana, agenda kami nggak macem-macem. Naik tram Hiroshima, Miyajima Island, dan Hiroshima Peace Memorial Park. Udah, itu aja :)

Aku selalu suka dengan kota yang pilihan transportasinya beragam dan nyaman. Asiknya Hiroshima punya itu. Waktu pertama kali denger bahwa Hiroshima merupakan salah satu kota di Jepang yang punya tram sebagai salah satu moda transportasi, langsung aja kebayang kota yang lagi membangun dirinya usai kerusakan fatal akibat bom atom puluhan tahun silam, kota sepi dengan bangunan ala kadar plus tram tua mondar mandir di tengah kotanya.

Kemudian semuanya salah! Aku terbengong. Jauh di luar bayangan, Hiroshima adalah kota modern dengan gedung-gedung baru yang sepi dan tenang. Pokoknya asiklah suasananya. Sangat disayangkan aku belum sempat explore lebih lama. Hikshiks. At least aku coba naik tram for the first time. Jalur tram Hiroshima nggak banyak, jadi mudah aja untuk hop on hop off  tram. Diriku sih cuma ke Hiroshima Peace Memorial Park yang cuma sekali naik dari Hiroshima Station. Nggak seperti kereta yang stasiunnya complicated, stasiun tram sederhana aja mirip halte bus dengan jalur tram di depannya. Dari Hiroshima Station bisa naik Line 2 atau 6 untuk sampai di Genbaku Dome Mae, stasiun terdekat untuk ke Hiroshima Peace Memorial Park. Pasmo card yang aku miliki nggak bisa buat naik tram jadi harus bayar manual dengan masukin uang koin sejumlah tarif (kalau nggak salah jauh dekat 160 yen) ke kotak deket pintu keluar. Kalau nggak punya koin, jangan khawatir kita bisa nuker di kondektur yang bolak-balik tram sengaja untuk mempermudah penumpang yang nggak punya koin.
Tram Station
Turun tram, jalan dikit aja langsung keliatan kok Atomic Bomb Domenya. Well, sejatinya wisata sejarah di sini kental banget. Nggak heran, kalau di sekeliling dome banyak yang pasang foto-foto jaman dulu, bahkan buku-buku sejarah atomic bomb yang bebas aja bisa kita baca. Jalan ke arah taman akan ada bangunan besar yang merupakan museum, sayangnya diriku nggak masuk :( Kabarnya ada beberapa koleksi di museum tersebut yang merupakan barang-barang dari Indonesia. Semoga ada waktunya diriku bisa ke sana ya :)
Atomic Bomb Dome
Atomic Bomb Museum
Cenotaph for the Atomic Bomb Victims
Selain dome dan museum, banyaaakkk sekali monumen-monumen yang punya histori masing-masing, yang aku ingat salah satunya Children's Peace Monument yang mengingatkan pada Sadako Sasaki yang membuat ribuan bangau kertas agar harapannya bisa sembuh dari leukimia (penyakit anak-anak dampak bom atom). Nggak heran kalau anak-anak dari seluruh penjuru dunia akhirnya mengirim ribuan bangau kertas warna-warni mengelilingi monumen untuk mengenang Sadako Sasaki dan ribuan anak-anak lain yang meninggal akibat bom atom. Banyak kisah-kisah mengharukan yang dapat kita temukan saat explore tempat ini. Hiroshima is the City of Peace.
Children's Peace Monument
Surrounded by thousand paper cranes from around the world.
Belum puas explore Atomic Bomb Memorial Park sudah sore dan aku harus kembali ke Osaka. Lalu kapan aku ke Miyajima? Hehe sebenarnya sebelum ke Memorial Park, aku ke Miyajima dulu. Dari Hiroshima station naik JR Sanyo Line ke Miyajimaguchi Station, jalan dikit sampai nemu dermaga untuk menunggu feri yang akan mengantar kita ke Miyajima Island. Jadi, Miyajima Torii yang superfamous itu terletak di pulau yang beda, Miyajima Island namanya. Cukup naik feri 10-15 menit juga sampe, dan asiknya kalau pakai JR Pass ferinya gratis dong.
JR Ferry Miyajima
Miyajima Island juga asik untuk berlama-lama. Selain explore Itsukusima Shrine (atau orang lebih kenal dengan Miyajima Shrine), banyak yang bisa dilakukan di sini. Cobain aneka makanan di foodstalls, explore banyak temple di Miyajima, ada Miyajima Aquarium, Miyajima Ropeway, bahkan taman-taman pun banyak. Hikshiks. I need to come here agaaaaiiiiinnnn!!!!
Berusa-rusaan
Even playing around the seashore is good too
Miyajima Shrine
Satu hal lain yang unik di sini adalah banyak rusa yang bebas berkeliaran, udah jinak kok, tanduknya juga udah nggak ada. Tapi tetep hati-hati kalau bawa makanan yaa tetep diikutin sama rusanya. Waktu itu lagi surut, jadi aku ada kesempatan mendekat ke The Great Torii yang memang ternyata besar banget :) Btw, kalau intip guide mapnya wisata Miyajima juga termasuk komplit loh kalau pas musimnya ada path walk yang bisa kita susurin untuk sakuraan atau path walk lain untuk momijian saat autumn. Tapi kalau winter kurang tau deh bakal ada salju nggak, secara Hiroshima ada di Jepang bagian Selatan, I guess sih nggak ada ya :)

Pada akhirnya jika ditanya kota favorit di Jepang aku akan pilih Hiroshima! Semoga ada kesempatan ke sana lagi :)

5 comments:

  1. Jadi pengen ke Hiroshima,Nagasaki sama hashima island ketiga tempat itu memiliki sejarah yang saling berhubungan....

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Kak ditunggu postingan selanjutnya 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi. Suwun sudah mampir 😄😄😄 insyaAllah semakin rajin posting. Blog dirimu jugaaa dong, bolakbalik cek belum ada yang baru 😁😁😁

      Delete