Tuesday 11 July 2017

Hai Japan: Jalan-Jalan Osaka

Selain Tokyo, OSAKA menjadi kota tujuan direct flight dari beberapa negara ke Jepang. Kali kedua ke Jepang, aku memilih landing di Kansai International Airport dan nggak nyangka kalau bandara segede itu mengapung di lautan. Canggih. Seperti biasa, setelah landing kita akan dihadapkan pada beberapa pilihan transportasi bandara ke pusat kotanya, dan aku memilih Express Haruka yang tiketnya jadi murah kalau punya (atau sekalian beli) ICOCA card. Hoho. Tetapi tenang saja, Osaka memiliki jalur kereta yang lebih sederhana dibanding Tokyo, hanya ada dua yaitu JR Line dan Subway.
Osaka Castle
Aku menjadikan Osaka sebagai basecamp untuk explore kota-kota tetangga karena akomodasi disini jauh lebih murah, juga suasana malamnya yang lebih hidup. Budget menginap di Osaka kurang lebih 2500 yen permalam untuk hostel dengan shared bathroom atau apato di airbnb. Cukup terjangkau kan? The best place untuk menginap menurutku adalah Namba Area, karena di sanalah sentranya Osaka. Tapi, lagi-lagi aku nggak nginep di tempat yang ramai. Hehe. Memilih di Shin-Imamiya Hotel yang sangat dekat dari Shin-Imamiya Station dan Apato dekat Teradacho Station.
Teradacho Station
Osaka jauh berbeda dengan Tokyo dilihat dari kebiasaan orang-orangnya maupun kotanya. Jika pagi hari Tokyo penuh dengan orang yang buru-buru pergi kerja, Osaka lebih santai. Pemandangan yang aku lihat tiap pagi manis sekali, obaasan dan ojiisan hilir mudik jalan-jalan dengan anjing peliharannya. Lalu mereka akan menyapa dengan ramah saat kami berpapasan. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini lah yang membuat Osaka begitu menarik buatku. Lalu urusan pereskalatoran pun berbeda, jika di Tokyo dan kebanyakan kota di Jepang terbiasa sisi kiri untuk jalur lambat, dan kanan untuk yang buru-buru, di Osaka kebalikannya, kalau mau naik santai berdirinya di sisi kanan ya. Kebiasaan di dalam kereta orang-orangnya pun beda, di Tokyo rata-rata penumpang maunya duduk, di Osaka justru enggak. Ah, atau itu hanya perasaanku saja. Hoho.
Aturan pereskalatoran yang beda~
Karena Osaka menjadi salah satu kota wajib untuk yang ke Jepang pertama kali, maka nggak sulit untuk mencari rekomendasi tempat atau aktivitas menarik. Nah, kalau untukku berikut ini yang bikin terkesan~~

1. Bersepeda. The best way untuk keliling Osaka adalah bersepeda. Nggak heran banyak apato yang menyediakan sepeda sekaligus. Naik sepeda keliling Osaka berasa lokal! Selain, bus atau train, transportasi utama di Osaka ya sepeda.
Takoyaki
2. Icip Takoyaki. Seperti Semarang yang khas Lunpianya, Osaka khas dengan Takoyakinya. Daaan, penjual Takoyaki bertebaran dimana-mana, tinggal pinter pilah-pilah aja mana yang kira-kira 'boleh' dicip, karena biasanya penjual takoyaki jualan okonomiyaki yang notabene nggak halal buat yang muslim.
The Famous Glico Man
3. Ke Dotonbori. Tempat ini jadi favoritku di Osaka. Rame dan banyak hal yang bisa diliat-liat disini. Signboards tetokoan yang unik. Drugstore yang berjejer. Dan the famous Glico Man Sign ada di sini loh~~

Eh, udah itu aja? Hoho. Apalagi ya? Emang diriku belum terlalu banyak explore Osaka sih, meskipun selalu nginep di Osaka. Hihi
Osaka's Manhole
Ups, bahas dikit soal Manhole deh. Kalo di Tokyo tiap tempat manholenya beda-beda. Nggak tau kenapa di Osaka, begitu semua manholenya, Osaka Castle. Hihi

3 comments: