Thursday 17 September 2015

Overland Trip Ala-Ala Hari ke-8 Krabi-Hat Yai- Kuala Lumpur

Senin, 17 Agustus 2015

Hari ini 70 Tahun Indonesia Merdeka!! Agak lucu karena aku berada nun jauh dimana sehingga nggak menikmati suasana 17 Agustusan yang biasa aku rasakan tiap tahunnya. Haha, agak lebay tampaknya. Aku cuma bisa ikut merayakan dengan memposting foto di Instagram @juwitanyairma, foto our founding father, Bapak Soekarno yang aku ambil di Madame Tussauds Bangkok beberapa hari lalu. Selamat 70 Tahun Merdeka Indonesia!!

Jam 6 tepat kami sudah siap di lobi untuk di jemput minivan ke Hat Yai. Ada 2 jadwal minivan ke Hat Yai, jam 7 pagi dan jam 11 siang, karena kami mengejar kereta jam 4 dari stasiun Hat Yai ke Kuala Lumpur, kami putuskan ambil yang pagi maka disinilah kami, jam 6, saat lobi hostel masih sepi dan resepsionis belum buka kami udah check out. Saat itu hostel dijaga seorang bapak yang cukup sepuh, jadi kami menyerahkan kunci ke beliau. Agak lama kami menunggu sampai minivannya tiba. Saat kami naik, udah ada penumpang laki-laki. Rupanya kali ini kami bukan yang pertama dijemput.

Jam 7 tepat setelah penumpang sudah seluruhnya dijemput, minivan bergerak meninggalkan Krabi Town menuju Hat Yai. Disini kami bertemu dengan Wani dan Tika, dua traveler Malaysia yang baru saja menyelesaikan kuliah Master mereka. Oh, aku iri. Mereka traveling pasca Master sedangkan aku jalan-jalan dengan meninggalkan Thesis yang belum selesai. Uh! Wani dan Tika ini mahasiswa dari Penang, makanya mereka ke stasiun Hat Yai untuk naik kereta ke Penang, dan mereka go show loh, belum pegang tiket keretanya. Beda dengan kami yang udah pesen tiket sebulan sebelum jalan. Hoho.
Bye-Bye Krabi
Minivan satu kali berhenti untuk istirahat di daeran Thrang. Kesempatan ini bisa digunakan untuk ke toilet atau cari-cari makanan. Dan kami kembali menemukan sosis dan sate bakso disini, jadilah kami jajan itu lagi. Perjalanan Krabi- Hat Yai menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam. Jam 11 kami sudah sampai Hat Yai. Ternyata, minivan ini mengantarkan langsung ke tempat-tempat dimana kami minta diturunkan loh~~ kami berempat beserta Wani dan Tika minta di turunkan di Hat Yai Station. Kami berpisah dengan Wani dan Tika karena mereka ingin beli tiket dulu sedangkan kami langsung melipir cari prayer room setelah memastikan dimana kami bisa menunggu kereta.
Minivan Krabi-Hat Yai
Selamat datang di Hat Yai
Usai sholat dhuhur jamak ashar, kami keliling saja disekitar stasiun sambil cari tempat makan yang ada free wifinya. Haha. Akhirnya kami masuk ke ‘The Train Coffee’ salah satu kafe di Hat Yai Station, pesen makan siang dan nunggu aja disitu sampai beberapa jam. Di kafe ini kami bertemu lagi dengan Wani dan Tika, mereka nggak dapet tiket ke Penang langsung melainkan naik kereta yang kemana gitu dan ternyata keretanya sama dengan kita tapi beda gerbong. Kami berpisah lagi karena mereka tampaknya ingin keliling Hat Yai sambil nunggu waktu keberangkatan~~
Hat Yai Station
Mirip stasiun Jakarta Kota nggak sih?
Ready to board
Jam 3.30 pm kami sudah di dalam kereta. Kereta Senandung Langkawi Hat Yai- Kuala Lumpur hampir sama dengan Senandung Sutera yang pernah aku naiki sebelumnya. Hanya saja, di Senandung Langkawi tak ada Sleeper Berth kelas eksekutifnya dan ada gerbong restorasi di sini. Di dalam kereta kami bertemu dengan rombongan mahasiswa dari Jawa Timur yang sedang ikut seminar di Kuala Lumpur dan meyempatkan diri mampir ke Hat Yai. Ah seru ya, belajar iya main iya :)
Upper sleeper berth Senandung Langkawi
Perjalanan lintas negara dari Thailand ke Malaysia via kereta membuat kami harus melewati imigrasi di Stasiun Padang Besar. Perlu waktu satu jam dari Hat Yai untuk sampai di Stasiun Padang Besar. Jadi, jam 5 tepat kami turun stasiun dengan membawa semua bawaan untuk keluar imigrasi Thailand dan jam 6 kami masuk imigrasi Malaysia. Hehe. Lama juga ya satu jam? Enggak kok, itu kan karena waktu Malaysia lebih cepat satu jam dibanding Thailand jadi ya sebenernya sama aja.
Stasiun Padang Besar, Border Thailand- Malaysia.
Jam 7 waktu Malaysia, Senandung Langkawi berangkat lagi menuju Sentral KL. Tapi sedikit masalah terjadi, kereta nggak bisa bergerak lagi setelah berhenti di Arau Station. Ada sekitar satu jam kami menunggu petugas untuk memperbaiki keretanya. Waktu ini kami gunakan untuk ke toilet dan mengobrol lagi dengan Wani dan Tika karena ternyata sebagian besar penumpang memutuskan menunggu di luar. Dari obrolan disinilah Tika dan Wani menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi Kalibiru di Yogyakarta dan Lombok. Hoho. Akhirnya kami sharing tentang objek wisata menarik di Indonesia dan Malaysia.
Arau Station
Wani and Tika!!
Senandung Langkawi selesai diperbaiki dan penumpang kembali masuk ke kereta untuk melanjutkan perjalanan, aku sendiri langsung tidur dan saat bangun sudah hampir sampai Sentral KL~~

Pengeluaran Hari Ke-7


Kegiatan
Biaya
Rupiah
Jajan di Thrang
50 baht
20050
Makan di Sta. Hat Yai
100 baht
40100
Total

Rp60150


No comments:

Post a Comment