Sunday 15 July 2018

Winter Trip Hokkaido (Day 1)

Rabu, 7 Februari 2018 (New Chitose- Sapporo- Otaru)

Setelah transit kurang lebih 5 jam, Aku, Tikpo, dan Hesty naik penerbangan Airasia tengah malam ke Chitose, dan memang Airasia hanya punya jadwal flight KUL-CTS sekali sehari aja. Oh, penerbangan berangkat kami tanpa beli bagasi, lagi-lagi Deuter Act Lite 35 SLku aman masuk kabin, toh nggak lebih dari 7 kg juga.
Arigato Gozaimashita AirAsiaX!!
Penerbangan on time, dan dengan bahagia kami landing di New Chitose International Airport disambut oleh suhu -11 derajat dong. Ngomong-ngomong, jam flight KUL-CTS ini enak deh, berangkat tengah malem sampe sekitar jam 8 pagi, asik bisa langsung aktifitas dan kalau perlu tuker pass-pass ajaib, JR Office atau Bus Ticket Officenya udah buka jadi nggak perlu nunggu lama juga.

Seperti biasa, setelah landing kami langsung cari toilet terdekat buat pake-pake winter outfit. Belum juga kelar udah di semprit-semprit sama petugas untuk segera immigration clearance. Sepertinya imigrasi di sana buka begitu ada international flight landing aja karena jadwal flightnya juga nggak banyak. Pas di imigrasi sebenernya nggak ada masalah, tapi kami sempet diminta bukti bookingan hotel atau tiket balik gitu deh (lupa) karena kami pake visa waiver. Begitu dapet stamp arrived kami langsung cari toilet untuk melanjutkan pake-pake winter outfitnya.
First look of Hokkaido
Suprisingly, di New Chitose Airport tersedia dressing room dan powder room yang nyaman dan apik. Fasilitas yang belum aku temui di Haneda, Narita, atau Kansai. Sepertinya winter wonderland Jepang ini sangat prepare menyambut tamunya untuk main salju.

Jaket tebal, long john, syal sudah dipakai kami menyempatkan sarapan dulu di Lawson dekat dressing room. Selanjutnya kami menuju Chuo Bus Office untuk menukar (dan membayar) bus pass yang sudah kami booking. Chuo Bus Office letaknya di Domestic Terminal jadi kami harus lewatin semacam hub dulu. Lumayan panjang tapi nggak mbosenin karena banyak boneka dan patung lucu sepanjang jalan, walaupun toko-toko belum buka saat itu.

Awalnya agak kesulitan cari di mana ticket officenya, sampai tanya petugas sana-sini, keluar masuk pintu, akhirnya ketemu juga. Ticket officenya kecil, macem counter gitu. Tapi seperti biasa, petugasnya ramah. Kami langsung tukerin print out booking kami, dan voilaaaa tiket ajaib sudah ditangan dan bisa langsung dipakai dong.

Sebelum cari bus ke Sapporo, kami mampir dulu ke JR Office untuk beli JR Hokkaido Rail Pass yang 3 hari. Waktu itu lumanyan ngantri, tapi proses belinya cepet dan nggak ribet kok. Kami pakai itu untuk tiga hari terakhir di Hokkaido, jadi setelah dapet passnya ya disimpen dulu. Kami langsung balik ke tempat nunggu bus ke Sapporo yang letaknya di balik Chuo Bus ticket office. Walaupun nunggu nggak lama tapi karena dingin banget ya lumayan bikin loncat-loncat nahan dingin. Hehe.

Untuk pakai passnya kami cukup tunjukan pass ke driver yang langsung men'dozo'kan kita. Uniknya, sebelum kami naik, oleh petugas ditanya dulu kami mau turun dimana. Kami jawab ke Sapporo Station karena mau ke apato dulu taruh bawaan. Kenapa ditanya coba? ternyata sama petugas akan dikelompokkan bawaan-bawaan penumpang berdasarkan tempat turunnya, efisien ya.

Perjalanan New Chitose- Sapporo Station lumayan lama, hampir satu jam kalau nggak salah. Tapi viewnya ajiblaah, salju dimana-mana gitu. Apato yang kami sewa untuk empat hari kedepan letaknya di Susukino, makanya waktu bus lewatin area Susukino kami ragu untuk turun atau tidak. Akhirnya mutusin untuk turun di Sapporo Station aja karena kepikiran luggage yang udah terlanjur masuk kelompok Sapporo Station.

Nggak lama kami tiba di Sapporo Station atau Sapporo Bus Terminal karena memang letaknya deketan. Well, host homeaway merekomendasikan untuk naik taksi saja untuk ke apatonya. That was my first time taking a cab in Japan. Jadi bingung caranyanya, asal stop aja kaya di Indo atau kudu cari spot yang emang buat nunggu taksi. Setelah tengak-tengok, we found it! barisan taksi yang lagi nunggu penumpang. Sebenernya sama seperti di Indo, taksi bisa di stop di mana aja, tapi di tempat-tempat ramai seperti station semacam ada tempat nunggu khususnya, dan ada garis antriannya. Sip.

Kami naik taksi paling depan karena memang begitu aturannya. Pintu terbuka otomatis, setelah memasukkan gembolan ke bagasi kami naik dan langsung cuss dengan menunjukkan alamat apato ke driver yang ramah dan rapi berseragam. Kami membayar 1300an yen saat itu, sangat mahal untuk jarak apato yang hanya 3 km saja, naik taksinya nggak sampe 10 menit dong. Dan seperti biasa No tipping di Japan, jadi para driver akan memberikan kembalian tepat sampe satuan terkecil. Saya suka!!

Saat kami tiba, apato belum ready karena memang belum waktunya check in dan memang kami cuma mau nitip bawaan aja. Mau langsung ke Otaru soalnya. Untuk ke Otaru kami harus naik bus dari Sapporo Bus Terminal. Nah, kami coba untuk nggak naik taksi lagi ke terminal busnya, jadilah kami menyusur jalan sampe nemu Subway Station terdekat. Sepanjang perjalanan itu kami sempet lihat-lihat Ice Sculpture di Susukino, bagus. Kami naik subway ke Sapporo Station lalu lanjut bus ke Otaru. Sebenernya bisa aja keretaan ke Otaru, tapi sayang bus pass kami dong, lebih hemat ngebus juga kaan. Perjalanan Sapporo-Otaru sekitar satu jam dengan view yang walaaah apiknya.
Para pencari masjid
Masjid Otaru
Karena pas sampe Otaru udah mau maghrib, padahal kami belum sholat dhuhur dan ashar kami langsung putusin cari tempat sholat. Pilihannya di resto halal atau masjid Otaru. We chose the second one karena rutenya 'tampak' lebih mudah, jaraknya sekitar 1 km. Jalan 1 km ditengah hujan salju yang lebat betul beneran terasa perjuangannya, sampe diriku dan Tikpo kepleset. Haha. Alhamdulillah masjidnya ketemu dan kami sholat dengan damai. Hoho. Tanpa nunggu waktu maghrib, kami langsung meluncur ke Otaru Canal, tujuannya mau liat Snow Light Path Festival yang kece abis kalau malem. Dari halte bus di seberang masjid, kami nunggu bus ke Otaru Canal, tapi zonk karena lamaaaa banget dan aku udah kedinginan betul akhirnya kami mutusin jalan kaki lagi karena memang nggak jauh-jauh amat. Otaru Canalnya sih bagus, tapi lagi-lagi zonk. Snow Light Path Festivalnya baru ada dua hari lagi ternyata. Haha. Jadilah kita melipir aja sampai nemu resto seafood gitu dan coba semacam seafood soup (I don't know what its name in Japan) yang rasanya ternyata biasa aja.
Otaru Canal
Otaru
Seafood in Otaru
Shopping street yang sudah tutup malam itu
Selesai makan, langit udah gelap betul kami lanjut jalan kaki ke Otaru Station. Lupakan naik bus di Otaru winter-winter gini, kapok, lama betul nunggunya sambil kedinginan pula. Sebelum sampai station kami memutuskan beli dan ganti sepatu karena sepatu yang kami bawa nggak mempan. Wkwkwkkwk. Untung harganya masih affordable. Kami pulang ke Sapporo dengan kaki-kaki yang lebih hangat. Kami sampai di apato sekitar 1,5 jam kemudian, naik taksi juga dari Sapporo Bus Terminal. Btw, sebelum naik taksi kami coba berhenti sejenak di South Exit Sapporo Station, ada Winter Illumination yang cukup asik untuk dinikmati :)
Winter Illumination
Ice Sculpture (1)
Ice Sculpture (2)
Ice Sculpture (3)
Ice Sculpture (4)
Sapporo TV Tower
Salah satu ice sculpture di Susukino Site
AirAsia's
Hesti dan Tikpo sudah nyaman di apato sedangkan aku masih penasaran dengan Sapporo Snow Festival, maka aku pamit keluar sendiri. Hoho. Modal google maps aku jalan kaki ke Odori Park sambil liat-liat halte bus supaya besok bisa naik bus aja ke terminalnya. Hoho. Yang aku temukan di Odori Park bikin melongo, ratusan Ice Sculpture besar kecil berjejer rapi di sepanjang Odori Park. Beberapa foodstalls dan souvenir shops udah tutup, tapi festival areanya masih rame dan alunan musik masih terdengar di sini sana. I've enjoyed that night so much!! Nggak berasa capek nyusurin Odori Park sampai ketemu Sapporo TV Tower lalu belok kanan ke arah Susukino daaannn ada ice sculpture lagi dong, kalau yang di Susukino memang baiknya dinikmati pas malem karena memang lampu-lampunya yang bikin cantik dan ada beberapa sculpture yang bisa dipegang atau bahkan dinaikin. Udah puas segera balik ke apato, istirahat karena esok hari akan ke Biei!!


2 comments:

  1. ya ampuuuuun ga sabar mau ke sapporo :D. saking cintanya ama jeoang, aku tuh tiap tahun balik ksana mba. yg pertama cm kliling tokyo, osaka, sampe ke jeoang bagian selatan. tp terjauhnya kanazawa.

    keduakalinya, krn lbh lama, aku jelajah utara sampe ke nagasaki :p.

    thn depan mah ke jepang lg nih, itu aku pgn jelajah hokkaido only. krn anakku suka bgt ama salju hahahahah. ga sabaaar banget sih. ini 1-1 nya negara yg aku rela bolak balik tiap thn :D. biasanya aku traveling , tiap thn hrs dtg ke negara yg blm prnh aku datangin. tp exception utk jepang, itu selalu didatangin tiap thn hahahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waahhh. Sama banget mba!! Jepang sebegitunya sampe nggak bosen yaaa. Tiap tahun ada aja alesan buat didatengin yaaa.

      Bener mba, Hokkaido oke banget pas winter :))) kalau aku masih penasaran summernya sana, penasaran Lavender di Furano. Hehe.

      Btw, makasii banyak mba udah nyempetin mampir baca2 :)))

      Delete