Monday 26 September 2016

Yogyakarta Trip: Snorkeling di Pantai Nglambor

Memilih Semarang sebagai tempat tinggal sementara membuat pilihan weekend getaway semakin banyak. Dari Semarang dekat kemana-mana, termasuk Yogyakarta yang hanya 3 jam road trip. Maka kesanalah kami weekend lalu. Bertolak jam 8 pagi dari Semarang (kurang pagi sebenarnya) kami langsung menuju Gunungkidul. Tujuan kami kali ini bukan city tour melainkan menyambangi suguhan alam pantai selatan Yogyakarta yang terkenal dengan gugusan gunung kapur, air terjun, serta deretan pantai yang cantik.
Pantai Selatan~~
Jam 11 siang kami sudah masuk wilayah Yogya, perlu 2 sampai 3 jam lagi untuk sampai ke Gunungkidul. Ada puluhan pantai berderet sepanjang tepian, tapi tujuan kami kali ini hanya satu yaitu Pantai Nglambor yang letaknya hampir paling jauh dibanding pantai-pantai lain. Tak heran jika rute kesana akan melewati rute pantai-pantai lain yang juga cantik (semoga kali lain bisa dikunjungi), yang aku ingat sih Pantai Indrayanti, Pantai Sepanjang, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup. Pantai Nglambor kami pilih dari sekian banyak pantai karena hanya di pantai tersebut aktivitas snorkeling bisa dilakukan. Sip.

Karena weekend jalur Gunungkidul saat itu sangat padat sehingga jam 3 sore kami baru benar-benar sampai. Rupanya Yogya sudah menyulap pantai ini menjadi kawasan wisata. Parkir motor dan mobil yang cukup luas, angkutan ojek yang beroperasi bolak-balik, kamar mandi yang berjejer sepanjang rute, jalur jalan kaki yang sudah diperbaiki. Oh iya, perlu jalan kaki sekitar 5 menit dari tempat parkir untuk sampai ke pantainya. Tapi nggak perlu khawatir, jalurnya sudah dibuat bagus kok.

Yang menarik perhatianku saat melihat Nglambor dari atas adalah 2 gugusan batu yang menyerupai kura-kura. Usut punya usut dua batu inilah yang memecah dan membuat ombak di Pantai Nglambor tak sebesar ombak pantai selatan lainnya, sehingga bisa untuk bersnorkeling ria. Bukan ke pantai namanya kalo nggak nyemplung, tanpa pikir lama aku dan yang lain menyewa alat snorkeling yang di sediakan oleh operator di sekitar pantai. Cukup dengan 45ribu rupiah kita bisa snorkeling sepuasnya.
Dua kura-kura penjaga pantai.
Tampaknya ombak Nglambor hari itu tidak cukup baik, para operator agak kecewa karena ombak baru membaik sesaat sebelum kami tiba. Beruntung buat kami saat kami tiba bisa langsung nyemplung. Walaupun air laut nggak cukup jernih kali itu, aku masih bisa nikmatin kok.

Bisa dibilang Nglambor adalah pantai yang nggak punya pesisir. Hanya berupa teluk sempit di tengah tebing-tebing tinggi dengan pasir yang penuh pecahan cangkang kerang hingga terasa sakit untuk berjalan dengan bertelanjang kaki berbatasan dengan karang-karang dangkal yang uniknya di kelilingi ikan-ikan yang bikin makin sip untuk snorkeling.



Karena pasirnya yang tak halus, maka pantai ini tidak cocok untuk aktivitas pantai seperti voli pantai atau berjemur. Aktivitas lain yang dapat dilakukan selain snorkeling adalah mendaki bukit-bukit yang ada di sekeliling untuk melihat Nglambor dari atas. Gugusan batu kura-kura akan tampak jelas dari atas bukit. Petugas yang membantu kami menyimpan alat snorkeling, merekomendasikan bukit paling tinggi untuk melihat sunset, tapi berhubung sudah cukup senja kami memilih titik lain untuk menyambut sunset yang hari itu tertutup mendung :)
#SunsetTrip
Usai gelap kami memilih untuk pulang berbarengan dengan pemilik warung-warung penjual mie instan. Saat kami beranjak pulang, justru ada visitor yang baru datang. Rupanya mereka adalah pengunjung-pengunjung yang akan bermalam di Nglambor dengan mendirikan tenda. Asik juga sepertinya yaaa~~

No comments:

Post a Comment