Monday 11 April 2016

Family Trip ke Baturraden

Setelah 20 tahun lebih cuma denger cerita tentang Baturraden, akhirnya pekan lalu aku ada kesempatan bertandang ke sana. Setelah seminggu pulang ke rumah dan nggak kemana-mana, sehari sebelum balik ke perantauan kami melakukan one day family trip ke objek wisata yang ada di Kabupaten Banyumas ini. Rencana awal yang hanya mau main ke Ekowisata Pandansari Brebes yang memang lagi famous di Brebes, segera berubah ketika Bapak mengusulkan ke Baturraden. Asik!

Maapkan kali ini aku nggak bisa mendeskripsikan How to Get Therenya, karena memang aku hanya duduk di dalam mobil sambil menikmati view perjalanan ala naik-naik ke puncak gunung yang super keren. Sawah berundak-undak, bukit-bukit jauh dekat, sungai-sungai bening, sampai pohon pinus tinggi menjulang. Yah, walaupun kadang diselingi tidur juga sih, karena waktu tempuh dari Brebes ke Baturraden mencapai 4 jam. Jam 8 kami jalan dari rumah, tepat saat adzan Dhuhur kami sampai di Loka Wisata Baturraden.
Loka Wisata Baturraden
Sebenarnya ada beberapa spot menarik di kawasan wisata Baturraden ini, sebut saja Loka Wisata Baturraden, Pancuran Pitu, Telaga Sunyi, dan Kebun Raya Baturraden. Namun, hari ini kami hanya sempet ke dua tempat saja, Loka Wisata Baturraden (LWB) dan Kebun Raya Baturraden (KRBR).

Setelah sholat Dhuhur di Masjid yang berada tepat di depan pintu masuk LWB dimana aku terkaget-kaget saat wudhu di air yang superdingin, kami segera masuk ke LWB. Dengan membayar tiket masuk sebesar 14.000 rupiah baik anak-anak maupun dewasa, kami dipersilakan meikmati fasilitas gratis yang ditawarkan. Pemandangan yang indah tentu saja menjadi andalan disamping kita bisa berenang di kolam renang yang disediakan, menikmati pemandangan air terjun dengan sungai mengalir yang jernih, serta taman-taman yang rapi dan hijau. 

Berhubung kali ini aku jalan bersama Bapak yang memang menyukai legenda-legenda setiap tempat, sehingga sedikit banyak kami mencoba menapaktilasi asal muasal Baturraden. Menurut cerita Bapak, saat dulu kesini ada dua buah patung Batur dan Raden yang cukup besar, tapi kami cari tampaknya sudah tidak ada lagi dan digantikan dengan patung yang lebih kecil dengan tambahan seekor monyet yang menyerang Batur. Aku jadi ikut penasaran. Nama Baturraden diambil dari kisah putri bangsawan Adipati Kutaliman yang jatuh cinta pada pemuda bernama Suta yang kebetulan hanyalah pengurus kuda milik adipati. Mendengar hal tersebut, Adipati murka dan tidak menyetujui hubungan mereka. Sang puteri mengajak kabur Suta ke suatu tempat di lereng Gunung Slamet, disanalah mereka menikah dan hidup bahagia. Di kemudian hari desa tersebut dinamakan Baturraden berasal dari kata Batur (pembantu) dan Raden (bangsawan).
Batur dan Raden?
Terlepas dari legendanya, ada beberapa titik menarik yang di LWB ini. Ingat jembatan yang dulu pernah runtuh di kawasan loka wisata ini? Nah, jembatan itu tetap ada namun yang sekarang tampaknya dibangun lebih kuat. Jadi nggak perlu was-was kalau ingin menikmati view Baturraden yang memang ciamik kalau di lihat dari jembatan itu. Tepat di bawah jembatan, kita bisa melihat view air terjun yang nggak terlalu besar beserta aksi loncat koin beberapa profesional.
Mini waterfall and the bridge~~
Sebenarnya ada semacam taman bunga juga disana, tapi kami skip karena ada rencana ke KRBR juga. Mendekati air terjun ada beberapa saung yang dapat dinikmati untuk piknik keluarga, memang tempat ini paling pas untuk wisata keluarga. Dilengkapi kolam ikan untuk hiburan anak-anak dan beberapa permainan semacam bebek air yang merupakan fasilitas free.
Salah satu spot menarik di LWB
Nggak lama, sekitar 3 jam saja kami berada di tempat ini kemudian beranjak ke Kebun Raya Baturraden (KRBR), biaya masuk tempat ini cukup terjangkau 10.000 rupiah untuk tiket lokal dan 20.000 rupiah untuk tiket terusan (plus Pancuran Pitu dan Telaga Sunyi). Aku rasa konsep tempat wisata ini nggak jauh beda dengan Kebun Raya Bogor, tapi uniknya karena berada di dataran tinggi jadi area jalannya ya naik-naik ke puncak gunung. Sayangnya saat aku berkunjung ke sana tempat ini masih di bilang baru sehingga koleksi tamannya belum lengkap. Tapi kalau untuk sekedar cari udara yang bener-bener seger, tempat ini wort it kok!
Kebun Raya Baturraden
Belum banyak jenis kembangnya, tapi udaranya beneran seger~~
Kami nggak lama juga di sini, mengingat rumah kami yang masih empat jam perjalanan. Jdi ya sudahlah, hari itu dicukupkan sampai situ saja. Semoga ada kesempatan ke sana lagi dan bisa ke Pancuran Pitu serta Telaga Sunyi :)

No comments:

Post a Comment