Saturday 27 August 2016

Japan Trip : Kesan dan Kesan

Sempat beberapa hari di Jepang dan itu juga udah beberapa bulan lalu, tapi masih juga belum move on. Masih aja pengen kesana lagi dan lagi. Hoho. Nabung lagi~~~ Jepang itu luas dan setiap titiknya menarik, kira-kira begini nih asiknya Jepang menurutku:
Miyajima Island
1. 11 hari 10 malem di sana dan Jepang adalah negara yang berhasil memukau hanya dari toiletnya, Hal pertama yang aku lakuin setelah landing di Haneda adalah ke toilet, dan langsung speechless sama toilet Jepang yang super canggih. Kalo biasanya toilet cuma punya 1 tombol flush, di sana seenggaknya ada 4 tombol, tombol semprot besar kecil, tombol berhenti semprot, dan tombol pengering. Ditambah rasa hangat pas duduk di toilet plus suara air untuk menyarukan suara-suara aneh dari dalem toilet. Hoho. Nah, selain toilet duduk juga ada squat toilet yang bentuknya beda dari toilet jongkok di Indonesia.

2. Japanese jalannya super cepet? Nggak juga sih, memang cepet tapi masih dalam tahap wajar sih. Kalo ini kayaknya aku yang overestimated deh. Ngebayanginnya bakal ketabrak-tabrak orang dari belakang pas jalan tapi nyatanya nggak kok :)

3. Golden week is the best time to visit Japan. Biarpun golden week itu hari liburnya orang Jepang yang jatuh berurutan di tanggal 3-5 Mei, terus disambung sama weekend yang hasilnya beberapa hari di sana ngepasin hari liburnya Jepang. Awalnya udah kebayang kalo libur panjang dimana-mana akan penuh seperti di Indonesia. Tapi lagi-lagi diriku salah. Memang sih untuk reserved seat Shinkansen agak sulit karena high season, tapi bukan berarti keretanya penuh loh, lowong-lowong aja tuh. Begitu juga tempat wisatanya, nggak secrowded yang dibayangkan. Hehe. Saking banyaknya tempat yang bisa dikunjungi kali ya, jadi pada nyebar. Tapi beda ya kalau amusement park macam Disney Land atau Universal Studio, kayanya penuh banget makanya batal kesini. Huhu. Selain kereta dan tempat wisata yang lengang-lengang aja, cuaca juga asik banget, dingin enggak panas juga enggak, pas deh!

4. Dua hal yang sering kedengeran. Sirine ambulance dan koak-koak burung gagak. Hayo kenapa?

5. Shinkansen experience wajib dicoba, kebayang nggak sih jarak macam Jakarta-Semarang hanya ditempuh selama 3 jam?

6. Nggak seperti Singapura, di kereta Jepang boleh makan dan minum, tapi keretanya tetep bersih kok. Dan lagi kalo katanya di dalem kereta nggak boleh ngobrol, nggak juga tuh. Banyak warga lokal yang berisik di kereta. Jaman berubah kali ya~~ Terus lagi, yang naik kereta bukan cuma anak sekolah aja, bapak-bapak berjas pun rame menuhin kereta di jam berangkat dan pulang kerja. Duh, gini nih kalo transportasi umum udah nyaman, kita jadi nggak ragu naiknya kaan yaaa.

7. Line kereta Jepang banyak banget, jadi kalo udah di dalem platform yang bener perlu diliat juga jalur antrinya, di tanda segitiga atau yang bulet. Hehe. Pernah kecele pas belum tahu aturan ini, udahlah antri-antri ternyata salah~ Jadi tanda segitiga atau bulet itu tempat pintu akan kebuka, pas nggak kurang sesenti pun, Masalah tepat waktu juga jangan ditanya, kalo kereta dijadwalkan berangkat jam 10.42 artinya ya beneran 42, bukan 41 apalagi 43.

8. Tiap daerah punya kebiasaan yang beda. Mulai dari logat bicara sampai beberapa kebiasaan lain, contohnya di Osaka atau Kyoto jarang sekali orang mau duduk di kereta, jadi jarang ada tuh rebut-rebutan tempat duduk. Sangat beda dengan di Tokyo yang rata-rata orang langsung cari duduk begitu masuk kereta. Osaka juga punya aturan pereskalatoran yang unik, nggak seperti kota kebanyakan, di Osaka kalau nggak terburu-buru jalannya di sisi kanan ya!

9. Kalo biasanya diriku nyimpen uang kertas buat kenang-kenangan. Nggak begitu dengan Yen. Hikshiks. Uang kertas pecahan terkecil Yen adalah 1000 kalo dirupiahin sekitar 125rb. Cukup gede kan? Makanya recehan juga jadi berharga banget, karena pecahan terbesar senilai lebih dari 50rb rupiah.

10. Jepang negeri vending machine. Dari tempat yang rame sampe yang sepi banget pasti ada vending machinenya. Untuk minuman harganya 100-170 yen. Ada yang anget ada yang dingin. Ada vending machine es krim juga.

11. Rumah-rumah Jepang superminimalis. Apato di sana punya bathroom yang supermini. Hihi. Bahan bangunannya juga bukan bata seperti di Indonesia.

12. Makanan Jepang enak-enak. Diriku tipe yang susah buat makan makanan asing, jarang cocoknya. Tapi Jepang jadi berasa surga. Yaah, meskipun yang halal susah dicari dan mahal. Seperti kebanyakan orang, untuk penghematan onigiri dan sushi konbini pasti jadi andalan. Favoritku adalah onigiri salmonnya sevel, tapi lucunya cuma nemu di sevel Osaka aja, nggak ada tuh di sevel Tokyo. Huhu. Resto halal di Jepang sebenarnya udah lumayan banyak, dari mulai ramen sampe yakiniku. Kemaren cuma coba di dua tempat, Ippin Asakusa sama Tenden Yoyogi sajaa~~

13. Orang Jepang sangat percaya ramalan cuaca dan memang ramalan cuacanya selalu tepat. Ketika baru tiba di Osaka saat itu dingin banget padahal masih jam 3an, tapi host kami di Osaka bilang nggak perlu khawatir, besok cuacanya lebih hangat. Dan bener aja, besoknya keliling Kyoto dengan cuaca yang asik banget. Gitu juga kalo cuaca diprediksi hujan seperti saat kami di Tokyo, warga lokal nggak ragu-ragu tuh bawa-bawa payung transparan ala Jepang.

14. Orang Jepang baik-baik dan selalu punya cara yang mengesankan. Kalo bingung di jalan, jangan ragu nanya ke warga lokal, biarpun nggak banyak yang bisa English tapi mereka akan bantu semampunya, dari mulai buka GPS sampe nanya-nanya ke orang lain. Orang Jepang sangat ramah meskipun kita salah, pertama landing di Haneda aku langsung naik ke lantai 5 cari tempat untuk rebahan, karena males turun akhirnya sholat di nursery room yang kosong, dan eng ing eng, ternyata ada petugas yang negur dia bilang ini bukan tempat sholat, prayer room ada di bawah. Biasanya aku akan kesel kalo ditegur gitu, tapi ini nggak loh, malah ngerasa bersalah karena si Bapak negurnya dengan sangat-sangat sopan. Terus lagi aku terkesima dengan cara mereka menyambut visitor, waktu ke Tateyama Alpine Route kita kan perlu naik-turun ganti transportasi dan sangat seru ketika petugas bus atau keretanya melepas kami dengan lambaikan tangan lalu membungkuk. Sangat keren!!

15. Stamps, foto bunga dan foto manhole jadi collectable items sepanjang perjalanan di sana. Asli asik banget punya sesuatu untuk dibawa pulang dari sana. Stamps ala Jepang bisa di dapet di tiap-tiap exit stasiun, berburu stamps ternyata jadi kegiatan menarik selama traveling di Jepang. Lalu, karena dateng musim semi dimana bunga-bunga mulai mekar, ada kebahagiaan tersendiri liat bunga-bunga yang nggak pernah diliat sebelumnya, Hehe. Manhole tiap-tiap tempat juga beda, sayangnya diriku nggak terlalu nemu banyak. Hihi.

16. Hiroshima bikin speechless juga. Bukan seperti kota yang sedang berkembang, ia adalah kota yang sudah jadi. Semuanya tampak mengagumkan. Jalanan luas dan rapi, trem berjalan di tengah kota, bangunan sejarah yang terawat. Ah, cinta dengan kota ini!

17. Harga kosmetik di Jepang lebih murah sodara-sodara, silakan belanja!!

18. Traveling ke Jepang adalah paket wisata lengkap. Dari yang modern sampe yang tradisional. Dari bangunan-bangunan supermodern sampe kuil religius. Dari pusat perbelanjaan yang penuh sesak sampai gunung es yang mengagumkan. Ah, Jepang~~

19. Sepeda adalah cara paling asik menikmati Jepang. Jadi jangan ragu untuk sewa apato yang kasih free pake sepeda atau sewa sepeda pas keliling Arashiyama. Begitu juga warga lokal, kebanyakan mereka bersepeda loh, bukan mobil apalagi motor. Asiknya kalo naik sepeda bisa parkir dimana aja asal nggak ganggu orang lewat, tapi di stasiun masih ada kok tempat untuk parkir berbayar sistem mandiri dan perjam.

20. Tiap pagi di Osaka banyak banget kakek-kakek-nenek-nenek jalan-jalan sama anjing peliharaannya. Dan hal itu nggak aku jumpai di Tokyo :)

21. Jepang sangat aware dengan pembuangan sampah. Jangan heran kalau banyak banget tempat sampah di stasiun dan itu selalu dipisah untuk sampah botol plastik, kaleng, dan others. Bahkan di apato kami di Osaka, host menjadwalkan hari yang berbeda untuk pembuangan sampah, misalnya Senin untuk sampah kaleng, selasa untuk sampah others. Tempat sampah malah jarang ditemui di pinggiran jalan, biar begitu jalanan Jepang tetep bersih :)

22.Dan pada akhirnya aku pengen balik lagi ke sana, sesegera mungkin. Huhu.

No comments:

Post a Comment